Share !

laki-laki beruntung (kau)


Dua wanita berjalan sesaat setelah aku keluar memang hanya untuk memandanginya dari atas. Yak, seorang wanita dengan satu teman wanita lainnya. Mereka membawa sekantung kecil makanan di tangannya, terkadang warnanya putih transparan. Wanita itu lalu kemudian berjalan dengan kepala menghadap sisi kanan jalan, ya tentu saja karena Ia bersama dengan temannya dan pasti akan sedikit bercerita sesuatu saat aku bisa sedikit mengerti dari terkaan gesture bibirnya. Jauh saat kau sedang asik dengan mimpi mimpimu itu, lalu mimpi-mimpimu yang indah itu akan hilang dan mengagetkanmu, sesaat perasaan yang kontras datang dan menghadang hatimu. Mungkin bila kau jadi aku di situ, di situasi seperti itu, kau akan banyak menguras energi untuk saat saat yang sulit, yang terlalu labil untuk dirasakan. Parahnya, saat kau benar benar fokus dan memperhatikan jelas bagaimana indahnya Ia tersenyum dan bermain main gerakan tubuh di saat Ia menuju ke arahmu, lalu kau larut dalamnya dan ingin rasanya kau berteriak kepadanya bahwa kau memang suka dirinya dan ingin menyayanginya tapi itu hanya bisa kau lakukan di dalam hatimu, maka matilah kau! Apalagi saat kau tahu sesuatu, misalnya; kau tahu apa yang sebenarnya wanita dan temannya ini bicarakan dari gesture tubuhnya dan fokus matanya ke arah mana, kepada arah yang misterius? maka kau juga turut mencari arah misterius itu dan membanting semua mimpimu karena kau tercaci-maki oleh malumu sendiri bahwa sebenarnya wanita itu memandangi seorang yang sedang hangat untuk mereka berdua bicarakan dan tentu saja bukan kau. Kau masih saja mengintip dan mereka berdua makin membuka fikiranmu siapa yang sebenarnya mereka lihat dari bawah itu, lalu sambil panas kau menerka satu di antara segerombolan laki-laki, sebagian lagi senior yang berada pada titik fokus wanita-mu itu, yak lalu aku menunjuk satu dan mungkin kau juga akan menunjuk yang tengah, Ia yang paling tampan dan kontras dariku. Saat seperti itu galau kembali datang dan kembali memasrahkan dirimu pada semesta hanya untuk kembali sekedar mengingat siapa kau sebenarnya. Sudahlah Ray teguhkan kata katamu kemarin dan kau akan menyayanginya dengan penuh perjuangan, lengkap setelah itu kau pasti akan tersenyum membaca ceritanya kembali Ray. Yak lalu tak lama itu aku berpapasan dengannya dan sedikit berkata kosong, atau terkadang tak sanggup berkata apa-apa, sial, bibirku kelu sekali rasanya.



Aku kembali melihat dalam hatiku dan mencari apakah di sini masih ada cinta, ternyata masih utuh seperti sejak pertama kurasa dan sebagian dari rasanya mulai memadat. Sesaat kau mungkin bisa mengambil keputusan bijak dan agak sedikit dewasa. Perasaan ini bagiku bukan rasa yang biasa, pastinya akan ikut kemana aku akan melangkah dalam hidupku, yak lalu jalani saja hidupmu ini Ray seperti air yang akan mengalir sampai ke hulu, hulu mana? Tiap kali kau memandang langit sore, di sana kau akan teringat seberapa manisnya pagi ini di saat Ia menyentuhmu untuk pertama kali meski hanya dengan telunjuk jari, dan memanggilmu hanya untuk kepentingan yang sebenarnya kurang penting untuk diseriuskan. Lalu sebagian dari dalam jiwamu mengalami euforia dengan gejala badan kaku dan gemetaran, lidah kelu, bibirmu labil, lalu kau bertingkah seolah olah kau sedang gila dengan keringat dingin mengalir dari kening sampai leher. Sesaat setelah kejadian pagi ini kau akan berjalan dengan tatapan kosong sambil senyum-senyum sendiri dan lebih banyak melamun ketimbang urusan kerjaanmu sendiri. Kau akan memandang hidup ini transparan dan hanya ada dirinya di balik bayangan itu, itu fokusmu! Kau hanya terpaku pada wanita ini dan melupakan hal lainnya. Begitu pula saat senja kembali datang, di mana langkahmu menuju jalan pulang dan di atasnya ada langit jingga lagi dengan perasaan yang sama, kau akan kembali terbawa kepada kejadian apa yang mengesankan pada hari ini dan berkata “menyebutkan namanya, bahwa aku ingin membelai rambutmu lagi seperti di dalam mimpi”. Kembali di setiap paginya kau mendapat hal-hal semacam itu, maka di sore hari lagi kau akan jadi seperti sore sore biasanya dengan efek langit langit jingga itu, waktu dimana sore hari tak secerah sore sore lainnya karna ada bayangan tentang mengapa kau dilahirkan di dunia dan bisa bertemu dengannya.


Kemungkinan untuk melihat terjadinya wanita dengan temannya ini berjalan menyusuri lapangan sekolah bisa sampai 60 kali perminggu, tapi mungkin peluang melihat kejadian wanita dengan temannya bertemu dengan segerombolan anak senior hanya 5 kali perminggu atau 18-21 kali yang tak kulihat dengan mata sendiri. Aku tak seberapa mengerti mengapa langkahku ini mengarah kepada hal yang tak penting untuk dilakukan. Mungkin insting. Instingnya orang-orang yang berada pada titik kecemburuan dalam hidupnyalah, mungkin kadarnya bisa sampai batas normalnya. Caranya, kau bisa berada pada titik tengah lintasan 2 kelompok ini saat berpapasan dan melihat seberapa jelas dari setiap kejadiannya wanita ini berurusan dengan siapa sebenarnya dalam aksinya selama ini. Ya, kau akan sedikit menguntit lagi. Semakin banyak kau menghadapi kejadian seperti ini yang mungkin akan tak mengenakan bagimu, maka akan semakin jelas apa yang ingin kau dapatkan dari rencanamu ini. Atau ini bukan rencana, bukan rencana yang ber-tujuan lebih tepatnya. Mungkin kau tidak akan pernah tahu bagaimana inisial nama atau nama panggilan bisa menuntunmu pergi dari penasaranmu, ya pastinya! sebelum kau punya program sendiri dari tak tik dan ‘rencanamu’ tadi ini. Setelah itu, dari kemungkinan yang tadinya besar, kini kau hanya punya satu nama. Nama pria dengan kepribadian yang belum kau ketahui, tapi kau bisa telusuri dengan jalan lain. Kau akan iri setengah mati dengan pria itu yang kau fikir Ia pria yang paling beruntung bisa disukai hati wanitamu. Iri sampai kau punya mimpi yang hanya melayang dan tidak akan pernah kau tarik ulur dan kau biarkan saja terus mengambang di udara. Maka saat itu kau akan lemah dibanjiri fikiran-fikiran negatif dan melunturkan semangatmu, lalu kau akan seperti aku. Seperti aku yang kini tak tahu lagi harus melangkah seperti apa, bahkan aku sudah tak punya langkah lagi selain menyakiti orang lain saat aku melangkah, menusuknya dari belakang. Fikiranmu nyaris terfokuskan seluruhnya pada satu masalah ini sampai kau tak bisa berfikir lagi untuk tertawa dan mentertawai hal konyol yang terkadang dalam pribadi biasamu bisa membuatmu teronta-ronta, tapi sekarang diam tanpa ampun, atau hanya senyum palsu.


Aku ingin menjadi kau lelaki beruntung. Sungguh ingin sekali rasanya hingga menangis aku dalam doa ini. Aku ingin sepertimu dan membalas senyumnya saat Ia tersenyum padamu. Apakah kau tak tertegun menatap senyumnya yang lucu? Aku ingin menegurnya dengan jelas saat Ia tak berani menegurmu dengan keras dan kau asik bermain basket di tengah lapangan. Aku akan menghampirinya di saat Ia mulai resah menunggumu dan berfikir kosong. Apa kau tidak iba? Aku akan menggengam tangannya saat Ia mulai merasa hari ini dingin tak ada kehangatan darimu. Aku akan memikirkannya saat Ia dengan jelas memikirkanmu dalam mimpinya. Apa ini tak terfikirkan olehmu? Aku akan membasuh air matanya di saat Ia mulai merindukan seseorang dan memeluknya dengan rasa sayang. Aku akan memainkan lagu di saat Ia mulai bernyanyi untuk hari ini. Sungguh aku ingin menyayanginya seperti Ia menyayangi dirimu laki laki beruntung. Sungguh kau laki laki beruntung sejagat ini. Andai aku terlahir dari mimpi bodoh untuk menjadi dirimu, mungkin akulah laki-laki beruntung itu dan .... Cukup! Sudah, cukup ini semua Ray. Kau buang sia sia katamu itu, lebih baik kau simpan saja untuk merajut apa yang ada di matamu. Tidak kah kau tahu Ray semua orang itu terlahir beruntung? Tidakkah kau tahu semua orang tak pernah sial? Tidakkah kau tahu bahwa laki laki beruntung itu ada di depan matamu Ray, yak! Itu kau Ray. Kau lah laki-laki beruntung itu, kau yang beruntung bagaimana harimu kini di isi dengan cintanya, kau beruntung seperti bagaimana Tuhan mempertemukanmu dengannya. Kaulah yang beruntung itu Ray. Sungguh teguhkan kata ini “kau beruntung bisa mencintainya Ray”. Kau merasakan bagaimana beratnya perjuangan untuk sebuah cinta darinya, maka kau akan benar benar merindukannya saat Ia benar benar pergi. Kau akan merasakan perihnya saat Ia meninggalkanmu pergi untuk sementara. Kau akan merindukannya di jam malam saat kau tak ingat wajahnya. Kau akan merasa dirimu benar benar ingin menangis saat kau fikir Ia sedang bersedih. Mungkin kau akan menyesal saat kau berkata tidak dan ingin melupakannya. Kau akan merubah dirimu di saat kau merasa tak berguna apa apa untuknya. Kau akan mengambil kunci motormu dan merapatkan jaketmu saat berfikir kau akan tiba di rumahnya dan ingin memeluknya. Kau akan merasakan dengan jelas pribadimu sebagai lelaki kini menteskan air mata yang bukan sia sia untuk kau tangisi. Kau akan bahagia Ray merasakan cinta ini mengalir untuknya, mengalir dari setiap lembut nadimu, mengalir bersama irama nada lagu-lagu itu. Sungguh kau lah laki-laki beruntung itu Ray, beruntung karena mencintainya. Maka tersenyumlah Ray untuk ceritamu selanjutnya.

0 komentar:

Visitor Hit